About Me

Foto Saya
Rocha Rizca
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
hello world. I'm Ocha Student of Geomatics Eng. mayor in ITS Surabaya. Proud to be the next Engineer, world leader and world trendsetter
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Viewers

Rabu, 26 Desember 2012

SIG untuk Kehutanan


Oleh : Ronny Loppies

Software SIG
Sejak awal tahun 1995-an, sistem informasi geografis berkembang demikian pesat. Pada bidang aplikasi pengelolaan sumberdaya lama, trend evolusi, adaptasi dan perubahan SIG tetap berlanjut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pemakai. Pada awalnya perangkat lunak SIG maupun penginderaan jauh hanya dirancang menggunakan format data tertentu, misalnya hanya menggunakan struktur data raster atau vektor. Sejalan dengan kemanjuan teknologi, dan semakin banyaknya perangkat lunak SIG baik untuk penelitian maupun pengerjaan proyek berskala besar, perangkat lunak yang ada saat ini sudah mulai mempunyai kemampuan untuk mengolah atau menganalisis data vektor dan data raster sekaligus. Dari sejumlah perangkat lunak yang tersedia di pasaran, beberapa diantaranya dapat membaca format-format yang dikeluarkan oleh perangkat lunak lainnya. 
Kehutanan Detil (Precision Forestry)
Kedatangan citra satelit beresolusi spasial tinggi seperti IKONOS dan Quickbird, telah membuka kesempatan dan peluang baru dalam pengembangan dan atau penelitian. Dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam, saat ini telah diperkenalkan apa yang disebut dengan ”Kehutanan detil (precision forestry)” atau ”Pertanian detil (precision agriculture)” (Bettinge and Wing, 2004). Pada tehnik yang presisi ini juga digunakan GPS sebagai sarana navigasi. Precision forestry dikemukakan pada Bulan Juni tahun 2001 di University of Washington’s Forestry Symposium. Dalam simposium ini dibahas tentang metode pengumpulan, analisis dan pemanfaatan data yang mempunyai keakuratan dan ketelitian yang tinggi dari permukaan bumi untuk pengelolaan sumberdaya alam.Dalam kehutanan detil, biasanya digunakan alat pendukung yang juga mempunyai ketelitian yang tinggi, misalnya penggunaan EDM (Electronic Distance Measuring) tool untuk merekam posisi spasial dari suatu fitur bentang alam secara teliti dan tepat waktu. Dalam hal ini juga diperlukan adanya DEM yang mempunyai resolusi spasial yang halus. Ketersediaan GPS dengan kemampuan ketelitian yang tinggi akan ikut membantu perkembangan kehutanan detil ini.Bagaimana persepektif Sistem Informasi Geografis
Sejalan dengan perkembangan SIG itu sendiri, SIG dapat dipandang dari berbabai bidang, diantaranya adalah sebagai suatu:
Sudah merupakan hal yang wajar sampai pada akhir abad ke-20 ini, masyarakat pengguna informasi meningkat secara tajam. Pengguna informasi ini, memerlukan data dan atau informasi secara berkala dan data/informasi yang terbaru. Secara tidak langsung, baik dalam dunia pendidikan maupun dunia bisnis, dampak yang ditimbulkan oleh teknologi geomatika akan berpengaruh juga pada keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya.
     Aplikasi Sistem Informasi Geografis
  1. Pelayanan emergensi (Emergency Services): Sistem informasi kejadian kebakaran dan masalah-masalah kopolisian (Fire and Police emergence services)
  1. Lingkungan (Environmental) yang mencakup masalah pemantauan dan atau pemodelan spasialnya (Monitoring and spatial modeling)
  1. Bisnis (Business), misalnya penentuan lokasi lokasi perniagaan (toko, mall, pasar swalayan), sistem pelayanan antar (delivery service system).
  1. Industri transportasi, komunikasi, pertambangan, pemasangan pipa dan layanan kesehatan (Transportation, Communication, Mining, Pipelines, Healthcare)
  1. Pemerintahan (Government), batas-batas administrasi pemerintahan beserta data statistiknya serta kemiliteran.
  1. Pendidikan, penelitian dan administrasi.
Apa yang bisa dijawab oleh SIG?
Dengan keunikan SIG  yang didisain merupakan gabungan antara CAD dan basis data serta mempunyai konsep topologi, maka SIG mampu menjawab beberapa pertanyaan generik, diantaranya adalah:

1        Lokasi: untuk mengetahui lokasi keberadaan suatu fitur (feature)tertentu. Misalnya:
a)     Di Lokasi HPH mana saja lokasi kebakaran hutan atau titik-titik hot spot ditemukan?
b)     Lokasi hutan gambut ada dimana saja di Wilayah Kalimantan Tengah?
c)      Kejadian lokasi longsor ada pada koordinat berapa?

2        Ukuran (panjang, luas dan keliling):
a)     Berapa jarak antara lokasi tanah longsor dari ibu kota kecamatan A?
b)     Berapa luas lahan longsor yang terjadi
c)      Berapa kira-kira panjang batas luar suatu kawasan Taman Nasional?

3        Analisis tetangga (neighbourhood analysis)  Dengan SIG, maka dapat dilakukan analisis tetangga, yaitu:
a)     Adjacency atau contiguty, untuk mengetahui apa saja fitur atau obyek yang ada di sekitarnya.  Contoh, nama-nama desa yang berbatasan langsung dengan propinsi DKI Jakarta.  Kecamatan apa saja yang dilalui oleh ruas jalan tertentu?
b)     Connectivity, untuk mengetahui keterhubungan antara fitur yang satu dengan yang lainnya. Contoh, Apakah lokasi kebakaran hutan dapat diakses dengan jalan tertentu? 
c)      Proximity, pada radius 200 m dari sumber mata air ada apa saja?  Siapa saja pemilik lahan yang akan dibebaskan di sepanjang jalan Jakarta-Bogor pada kisaran lebar 50 meter di kiri-kanan jalan?

4        Atribut: Apa saja atribut yang dimiliki oleh suatu fetaure?Keterangan atau fakta yang menerangkan suatu feature. Ini akan sangat mudah diketahui karena semua data sapasial pada SIG terkait dengan suatu basis data, yang mempunyai record dan field (item) tertentu.

5        Mampu mengetahui kesesuaian penggunaan kawasan, atau melalukan ”query”terhadap suatu fitur yang dikehendaki.  Misalnya:
a)     Kesesuaian fungsi kawasan
b)     Mencari lokasi yang sesuai dengan penggunaan lahan untuk pembangunan bangunan tempat perkemahan yang mempunyai beberapa persyaratan sebagai berikut:
i)       Dekat dengan sumber mata air (maksimal 200 m)
ii)     Kemiringan lereng tidak boleh lebih dari 15%
iii)   Luas lahan minimal 1000 m2.
iv)    Jarak dari jalan utama maksimal 3 km

6        Bagaimana pola (pattern) keberadaan tanah longsor atau kebakaran hutan yang terjadi? Bagaimana hubungan spasialnya dengan fitur-fitur yang ada di sekitarnya?

7        Bagaimana trend (kecenderungan) suatu fitur?.  Sebagai contoh, bagaimana kecenderungan perubahan lahan yang terjadi di Kabupaten Bogor pada periode 2000 sampai dengan 2005?Bagaimana dengan intensitas kerusakannya dalam kurun waktu tertentu?

separador

0 komentar:

Posting Komentar

Search Here

Translate

Categories

Twitter Timeline

Followers

Powered By Blogger